Pembangunan Jalan Tol Palembang Jambi
PT Waskita Karya (Persero) Tbk menyampaikan jalan Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 1 yang berada di Provinsi Jambi telah selesai dibangun. Dengan rampungnyq jalan tol ini, waktu tempuh dari Jambi ke Palembang hanya memakan waktu 15 menit.
Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita mengatakan jalan Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 1 merupakan jalan tol pertama yang menghubungkan daerah Jambi ke Palembang, hingga Lampung. Proyek itu nantinya akan menambah panjang Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), sekaligus mengawali kelanjutan pembangunan JTTS Tahap II.
Proyek Strategis Nasional (PSN) senilai Rp 640 miliar ini dibangun dengan skema Kerja Sama Operasi (KSO) tiga perusahaan, Waskita Karya, Adhi karya dan Jaya Konstruksi. Total panjangnya mencapai 7,6 kilometer (km) dengan akses tol sepanjang 2,9 km.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan adanya jalan tol ini, jarak tempuh sepanjang 65 kilometer (km) dari Bayung Lencir ke Jambi yang semula dua jam, kini bisa ditempuh hanya dalam waktu 15 sampai 30 menit. Waktu tempuh yang lebih cepat tersebut diyakini akan meningkatkan ekonomi daerah kecamatan Bayung Lencir," ujar Ermy dalam keterangannya, Jumat (4/10/202).
Ia menambahkan jalan tol Bayung Lencir-Tempino memiliki multiplier efek, seperti memudahkan aliran barang dan jasa sehingga mempercepat perputaran roda ekonomi di Jambi. Selain itu, mobilitas warga Bayung Lencir ke Jambi serta dari Jambi ke Bayung Lencir semakin tinggi.
"Dengan adanya pemerataan ekonomi ini, maka diharapkan dapat memberikan pengaruh besar pada sektor pariwisata dan lapangan pekerjaan. Apalagi transportasi Jambi-Palembang menjadi lebih singkat dari sebelumnya tujuh sampai delapan jam menjadi empat sampai lima jam saja," tambahnya.
Selama proses pembangunan Jalan Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 1, lanjutnya, pihaknya menerapkan inovasi berupa improvisasi metode penggunaan Selected Borrow Material (Capping Layer). Metode ini mampu memberikan nilai tambah lebih baik di dalam pekerjaan tersebut.
"Implementasi inovasi ini diharapkan dapat mendorong peningkatan efisiensi biaya operasional dan pengadaan material dalam konteks pelaksanaan, serta dengan mutu sesuai spesifikasi yang sudah ditentukan," jelasnya.
Jarak antara kota Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia dan Jambi, Jambi, Indonesia di jalan umum adalah — km atau mil. Jarak antara titik-titik dalam koordinat — 201 km atau 120.6 mil. Untuk mengatasi jarak ini dengan kecepatan kendaraan rata-rata 80 km / jam membutuhkan — 2.5 jam atau 150.8 menit.
Panjang jarak ini adalah tentang 0.5% total panjang khatulistiwa. Pesawat Airbus A380 akan terbang jarak di 0.2 jam, dan kereta 2.9 jam (Ada kereta berkecepatan tinggi).
Jarak antara kota Jambi, Jambi, Indonesia dan Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia di jalan umum adalah — km atau mil. Jarak antara titik-titik dalam koordinat — 201 km atau 120.6 mil. Untuk mengatasi jarak ini dengan kecepatan kendaraan rata-rata 80 km / jam membutuhkan — 2.5 jam atau 150.8 menit.
Panjang jarak ini adalah tentang 0.5% total panjang khatulistiwa. Pesawat Airbus A380 akan terbang jarak di 0.2 jam, dan kereta 2.9 jam (Ada kereta berkecepatan tinggi).
Jakarta-CikampekKM 31+000 | CIKARANG BARAT
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jalan Tol Surabaya–Gresik adalah jalan tol sepanjang 20,70 kilometer yang menghubungkan Kota Surabaya dengan Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur. Jalan tol ini terhubung dengan Jalan Tol Surabaya-Gempol di sebelah timur dan rencana Jalan Tol Tuban–Gresik di sebelah barat. Jalan tol ini melintasi Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik. Jalan tol ini mulai beroperasi sejak tahun 1993 dan menjadi akses utama yang menghubungkan Surabaya dengan Jakarta via jalur Pantura.
Ruas Dupak-Manyar (Dikelola PT Margabumi Matra Raya)
Jalan tol Surabaya-Gresik mempunyai beberapa tempat istirahat. Ada 1 tempat istirahat yaitu:
TRIBUNNEWS.COM - Puluhan ahli waris di Desa Pabelan, Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah mendadak jadi miliader.
Total ada 21 ahli waris yang mendapatkan uang dari pembayaran ganti rugi pembangunan Jalan Tol Jogja-Bawen.
Diketahui, 21 ahli waris tersebut adalah cucu atau generasi kedua yang menerima pembayaran uang ganti rugi (UGR) atas tanah waris yang dimiliki kakek dan neneknya dulu.
Adapun, lahan yang terdampak merupakan sawah di wilayah Desa Congkrang, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang yang terbagi atas dua bidang yakni, bidang pertama seluas 616 meter persegi dengan nilai Rp708.328.000.
Sedangkan, bidang kedua seluas 1.098 meter persegi dengan nilai Rp1,57 miliar.
Cucu pertama dari anak pertama, Pujianto (45) menceritakan, mulanya tanah tersebut adalah milik kakek dan neneknya.
Baca juga: Cerita Petani di Kabupaten Magelang Terima UGR Tol Jogja-Bawen Rp2,2 Juta, Mengaku Tetap Bersyukur
Namun saat keduanya meninggal dunia, tanah itu belum sempat dibagikan kepada kelima anaknya.
"Iya tanah itu dari nenek, istilahnya Mbah kami. Terus diturunkan ke anaknya, ternyata anak habis (meninggal dunia) teris diturunkan ke kita cucunya, ada 21 orang," ujarnya usai menerima pembayaran UGR tersebut.
Ia menjelaskan, hingga saat ini tanah tersebut belum dibalik nama, masih atas nama si pemilik pertama.
Akan tetapi, selama ini tanah tersebut dijaga oleh salah satu cucu dan ditanami padi.
"Tanah itu memang belum dibalik nama, masih satu sertifikat atas nama Mbah saya, Mbah Mertowiyono. Jadi, masih satu sertifikat," ucapnya.
Kata dia, setelah mengetahui tanah Mbah-nya itu terdampak Tol Jogja-Bawen, dia dan cucu yang lain langsung berembuk. Hasilnya semua setuju tanah tersebut dibayar untuk Tol Jogja-Bawen.
"Hampir tiga bulan (berembuk), dari proses penilaian lahan sampai sekarang itu ada 3 bulan. Cucu ada yang dari Bandung dan Bogor, tetapi masih satu hari sampai, yang di luar Jawa tidak ada. Sekalian ajang silaturahmi. Ya, semua harus ngumpul untuk mempelancar semuanya. Dilalah kami semuanya akur," ungkapnya.
Nantinya hasil UGR ini, kata dia, akan dibagikan lagi kepada 21 cucu garis keturunan Mbah Mertowiyono . Sedangkan, untuk jumlahnya akan menyesuaikan dari hasil kesepakatan.
"Akan kami bagikan ke keluarga semua masing-masing. Semua keluarga punya porsinya masing-masing. Untuk kegunaanya kan tiap keluarga punya kegunaan sendiri-sendiri. Tentu kami senang (menerima UGR), kami menunggunya sudah berapa bulan. Proses juga melelahkan dan bukan hal yang mudah," papar dia
Terpisah, Kepala BPN Kabupaten Magelang, A Yani mengatakan, pembayaran UGR dengan penerima 21 ahli waris adalah rekor selama pembayaran UGR di wilayahnya.
Dia pun mengaku takjub dengan keguyuban para ahli waris ini.
"Ini rekor ya, saya takjub bisa seguyub ini. Biasanya untuk soal ahli waris tidak semudah ini. Tetapi, ini mereka 21 orang bisa kompak semuanya," urainya.
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Sebanyak 21 Cucu Ahli Waris di Magelang Mendadak Jadi Miliader Terima UGR Tol Jogja-Bawen
Jalan Tol Surabaya - Gresik
Jl. Tol Surabaya - Gresik, Jawa Timur, ID
Jakarta-TangerangGT. MERUYA 2