Limbah Padat Adalah Jenis Limbah Berdasarkan
Limbah Padat Anorganik
Sebaliknya, limbah padat anorganik merupakan jenis sampah yang tidak berasal dari unsur makhluk hidup, sehingga tidak dapat terurai oleh mikroorganisme secara alami. Contoh jenis-jenis limbah padat anorganik antara lain plastik, kaca, logam, kayu, dan lain sebagainya.
Karena tidak bisa diurai oleh mikroorganisme, dibutuhkan teknologi dan alat khusus untuk pengelolaannya agar tidak mencemari lingkungan. Selain itu, jenis limbah padat anorganik tertentu juga masih bisa dimanfaatkan kembali melalui reuse dan recycle.
Sistem Pengelolaan Limbah Padat
Sistem pengelolaan untuk jenis-jenis limbah padat meliputi proses pengumpulan, pengangkutan, hingga pengolahan. Dalam proses pengumpulan, jenis limbah padat harus dipisahkan berdasarkan jenisnya seperti organik dan anorganik yang meliputi kertas, plastik, logam, dan lain-lain.
Limbah padat anorganik yang masih dapat didaur ulang harus dikirim ke tempat pengolahan limbah daur ulang, sedangkan limbah padat yang tidak dapat didaur ulang harus dikirim ke tempat pembuangan akhir. Selain itu, jenis limbah padat organik juga dapat dimanfaatkan kembali menjadi kompos.
Untuk mengurangi timbulan limbah padat, bisa digunakan mekanisme 5R, yaitu Refuse (menolak), reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), repurpose (upcycling atau penggunaan kembali dengan tujuan baru), dan recycle (daur ulang).
Sistem Pengelolaan Limbah B3
Jenis-jenis limbah B3 membutuhkan sistem pengelolaan khusus yang lebih rumit dibandingkan jenis limbah lain. Pasalnya, limbah B3 adalah jenis bahan berbahaya dan beracun yang bisa berdampak bagi makhluk hidup maupun lingkungan sekitar.
Limbah B3 biasanya dihasilkan dari industri besar seperti kimia, farmasi, elektronik, dan rumah sakit. Di Indonesia, regulasi terkait pengelolaan limbah B3 diatur dalam PP Nomor 101 Tahun 2014 dan Permen LHK Nomor 6 Tahun 2021.
Berdasarkan regulasi tersebut, setiap penghasil limbah kategori B3 wajib melakukan kegiatan pengelolaan yang meliputi pengurangan, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, dan/atau penimbunan sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan.
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap jenis-jenis limbah membutuhkan pengelolaan khusus sesuai karakteristiknya. Sebab tindak pengelolaan limbah merupakan aspek penting dalam menjamin keberlanjutan lingkungan (sustainability).
Mutu International berkomitmen untuk ikut berkontribusi mengelola keberlanjutan lingkungan di industri dan unit usaha lainnya melalui sertifikasi, inspeksi, dan pengujian terkait lingkungan. Salah satunya dengan ISO 14001 Sistem Manajemen Lingkungan (SML).
Dilengkapi laboratorium yang lengkap, kami siap melayani audit dan verifikasi terkait pengelolaan jenis-jenis limbah di unit usaha Anda sesuai standar dan regulasi yang berlaku.
Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Linkedin, Tiktok, Twitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.
Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
Sistem pengolahan sampah yang tidak optimal mengakibatkan dampak negatif pada sekitar lingkungan, seperti yang terjadi pada TPA Cipayung, Depok dimana terjadi timbulan sampah yang semakin tinggi yang mengakibatkan banyaknya keluhan dampak kesehatan dari warga sekitar. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan pemeriksaan karakteristik sampah yang ada di TPA Cipayung tersebut. Pemeriksaan tersebut melalui karakteristik fisik dan karakteristik kimia. Pemeriksaan karakteristik fisik terdiri dari berat jenis dan kadar air, sedangkan pemeriksaan karakteristik kimia meliputi dua analisis yaitu proximate analysis dan ultimate analysis. Proximate analyisis terdiri dari kadar volatil dan kadar abu, sedangkan ultimate analysis terdiri dari pemeriksaan konsentrasi karbon, nitrogen, sulfur, fosfor, dan kalium.
Hasil penelitian yang dilakukan selama 10 hari di TPA Cipayung tersebut menunjukkan adanya perbedaan nilai pada tiap parameter setiap harinya. Hal ini dipengaruhi oleh besarnya komposisi sampah yang selalu berbeda setiap harinya. Hasil rata-rata dari karakteristik fisik selama 10 hari penelitian adalah 114,24 kg/m3 untuk berat jenis dan 73,34% untuk kadar air, sedangkan hasil rata-rata dari proximate analysis adalah 23,68% pada kadar volatil dan 2,98% pada kadar abu. Untuk ultimate analysis, hasil rata-rata pemeriksaan adalah karbon 50,7 mg/l, nitrogen 4,54 mg/l, sulfur, 1,10 mg/l, fosfor 1,89 mg/l, dan kalium 37,2 mg/l.
Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
Limbah merupakan segala zat yang sudah terbuang baik berasal dari manusia maupun alam. Limbah tidak hanya muncul dari satu sebab saja. Biasanya zat ini muncul dari suatu proses produksi seperti industri hingga domestik ataupun rumah tangga. Selain itu, jenis limbah biasanya juga terbagi berdasarkan sumbernya.
Zat limbah umumnya tidak lagi memiliki nilai ekonomis dan mampu memberikan dampak yang kurang baik untuk lingkungan. Tak hanya lingkungan alam saja yang mendapat pengaruh, namun kesehatan manusia juga bisa terancam akibat zat-zat berbahaya yang ada pada limbah.
Limbah Cair Domestik
Limbah cair domestik adalah jenis limbah cair yang dihasilkan dari aktivitas domestik atau rumah tangga, seperti air kamar mandi, air cucian pakaian, air limbah dapur, dan lain sebagainya.
Di dalamnya, bisa terkandung zat organik maupun anorganik yang dapat mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Karena itu, dibutuhkan sistem pembuangan dan pengolahan yang baik agar tidak menimbulkan pencemaran.
Limbah Cair Industri
Sesuai namanya, limbah cair industri adalah produk sisa berwujud cair yang dihasilkan dari berbagai aktivitas industri, seperti pengolahan makanan, kimia, tekstil, dan lain sebagainya.
Jenis-jenis limbah cair industri dapat mengandung bahan-bahan berbahaya seperti logam berat, bahan kimia, zat pewarna sintetis, atau B3. Karakteristiknya bisa berbeda-beda tergantung tipe industri yang menjadi sumber limbahnya.
Jenis-jenis Limbah Cair dan Contohnya
Limbah cair didefinisikan sebagai sisa hasil usaha atau kegiatan yang berwujud cair (likuid). Yaitu bisa dalam bentuk air atau disertai kandungan zat buangan lain dalam bentuk larutan atau campuran (suspensi). Berdasarkan sumbernya, limbah cair bisa diklasifikasikan lagi menjadi jenis-jenis sebagai berikut.
Limbah Pertambangan
Limbah berdasarkan sumbernya yang kedua berasal dari pertambangan. Ternyata, limbah dari pertambangan ini cukup membahayakan dan merusak lingkungan, terutama pertambangan batu bara. Bukankah batu bara itu dari alam? Mengapa bisa mencemari alam?
Sebenarnya, hal yang menjadi masalah bukan batu baranya, namun logam beratnya. Ketika para penambang mencari batu bara, emas, perak atau batu-batuan dari pertambangan, maka akan membutuhkan proses untuk memisahkannya dari tanah. Dari aktivitas inilah akan muncul logam berat cair.
Memang lingkungan maupun tubuh manusia membutuhkan logam. Hanya saja, jika jumlahnya tidak terkendali maka akan menimbulkan bahaya untuk sekitar. Bahkan dampak negatif dari logam ini juga tidak bisa langsung muncul begitu saja. Namun di samping itu, butuh waktu yang cukup lama untuk mengetahui efeknya.
Limbah medis merupakan segala bentuk sampah dari medis yang mengandung bahan infeksius. Umumnya, sampah ini muncul dari tempat kesehatan, seperti rumah sakit, tempat praktek dokter gigi, laboratorium, gedung penelitian medis, dan tempat-tempat yang berhubungan dengan alat medis lainnya.
Bisa dikatakan bahwa jenis limbah satu ini juga membutuhkan penanganan yang baik. Jika tidak, dampaknya bisa cukup serius dan membahayakan kesehatan manusia maupun mencemari lingkungan. Tidak hanya prosesnya saja yang harus mendapat perhatian, namun biaya pengolahannya pun juga cukup mahal.
Misalnya saja limbah yang berhubungan dengan infeksi virus. Anda tahu sendiri bahwa virus itu tidak mudah mati meskipun berada di lingkungan terbuka. Oleh karena itu, ada cara khusus untuk mengolah sampah tersebut agar virus bisa mati dan tidak menular ke manusia.
Gas Karbon Dioksida (CO2)
Gas karbon dioksida adalah jenis limbah gas yang paling umum dijumpai dan dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil dan industri.
Gas CO2 merupakan gas yang berbahaya bagi lingkungan karena dapat menimbulkan efek rumah kaca dan perubahan iklim. Hal ini terjadi karena gas CO2 dapat menyerap radiasi matahari dan menghamburkan kembali ke atmosfer, sehingga suhu bumi menjadi semakin panas.
Metana merupakan jenis limbah gas yang dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia seperti pertanian, peternakan, dan pengelolaan sampah. Jika CO2 dihasilkan dari proses pembakaran, maka CH4 bisa berasal dari limbah kotoran manusia dan hewan.
Dibanding CO2, metana dikenal sebagai salah satu gas rumah kaca yang kuat dalam hal menyerap dan memantulkan panas ke atmosfer. Peningkatan konsentrasi CH4 di udara bahkan dapat mempercepat perubahan iklim dan pemanasan global.
Jenis Limbah Berdasarkan Sumbernya
Kebanyakan orang hanya mengetahui kalau limbah itu berasal dari pabrik. Padahal faktanya tidak demikian. Karena zat-zat yang Anda nilai berbahaya ini juga bisa muncul dari erupsi gunung berapi. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui berbagai jenis limbah berdasarkan sumbernya seperti berikut:
Limbah industri merupakan jenis limbah yang berasal dari kegiatan pabrik. Jenis pertama ini masih bisa terbagi dalam beberapa kelompok lagi, tergantung dari jenis-jenis industrinya atau sektor usaha. Adapun berikut ini adalah beberapa jenis limbah industri:
Dari namanya saja Anda seharusnya bisa menebak bahwa pabrik ini biasanya mengalirkan limbah yang cukup berbahaya untuk lingkungan alam juga kesehatan manusia. Bentuk limbah yang dihasilkan juga beragam, bisa padat, cair, hingga gas.
Industri makanan ini menghasilkan limbah berupa sisa-sisa makanan. Kandungan senyawa yang muncul dari limbah memang tidak berbahaya. Karena berupa lemak, mineral, protein, hingga karbohidrat.
Hanya saja, jika tidak mendapat penanganan yang baik, maka akan menimbulkan bau yang kurang sedap untuk lingkungan sekitar.
Limbah industri pakaian memiliki nama lain sebagai tekstil. Biasanya zat-zat ini muncul dari sisa pencucian, pewarna pakaian, atau sisa kain yang tidak terpakai.
Limbah ini juga bisa mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan bijak. Maka dari itu, muncul istilah daur ulang untuk sisa-sisa zat dari industri pakaian.
Sudah Memahami Jenis Limbah Berdasarkan Sumbernya?
Demikianlah penjelasan tentang limbah berdasarkan sumbernya. Intinya, limbah pasti akan berbahaya jika tidak mendapat penanganan yang benar. Oleh karena itu, jika Anda ingin terhindar dari bahaya limbah, khususnya di dalam air. Anda bisa menggunakan jasa IPAL Tanindo. Mari jaga kualitas air Anda!
%PDF-1.7
%����
695 0 obj
<>
endobj
711 0 obj
<>/Encrypt 696 0 R/Filter/FlateDecode/ID[<04EBD52E9816F04AA71BAE8E1CDA8526><246BF920EE8F7F4D9A69C0CB2A623598>]/Index[695 32]/Info 694 0 R/Length 84/Prev 32158696/Root 697 0 R/Size 727/Type/XRef/W[1 2 1]>>stream
h�bbd``b���WA����u �$"� �X �R�$V�
�V �i@£�����$��H����g� ^|
A
endstream
endobj
startxref
0
%%EOF
726 0 obj
<>stream
&s�_��s'�jLg�6�lM����b6�٠.
�=��8I����\H�B�n-�bc�C�t(�T�[ ��������%���)p��(������"ǃ��)������Ŧ�~�q�T�Mp�����J#&d:�-��9 =r��P!��p/w��&L�X���GJn��{�\_���}<[?���7�k?ξ���(JNl@ǯ�
Q���?����^lo]���������@7��9�;r$8GF�ʽ89�����U�;{�gG
��6�e�c7?�H4�"���R
��{Џp�w���]'��4��h��4�ɤ���3s���W,�T�!�A?#�Rӂ]6���g�t�TA?f�`̈́U#���R���k6�͝F����e�����p�Sͻm|b`i��_]^݃� ����\�q�Saڍg茤��I2���o��D�"ok���"���$�E���Z�U�����u#f�B\\�t���QB�T��H����Q�T.{b$v�`IL�q�"EKv�E9��S�ѹ�d�}VD
[�t�����з��/�]$�d�:�Yx��fs@��f�[)��Z8��}���{��L���mćWΨ�f�]?f �،��{�!�B�CZU�����N��
5��c9��+ӑ�[�����hV}�RDIK�z�"�O8���Xw`�`b�߈�kD���y��_����ɡmPq���l`�y'����*����lT�C7�'K̬����vW~e+촄Qs�E)P�mR^������%��]oХ��A�4�~�B�Ycj(��Nz��%������y�V0�������?z��p�vA�P��2��0�q-��
y�]�g����6P}�N��oo�
��xҩ�$s���"4l/)ŒG��ʬn#�,�l$h-��'vZ�d�(X���(�ʶ(xw�0�����2`\ o�LO��$\"���?��:'�dV�ſ#�ߤJY�������6���Uֱ5�ȣ�6�x���}��h�������荣���ѝ�k�s�#�iؖ�Β�^��a-�1�v�Ӯ�ސ5RQ���m�R��|�Bpk�uDp[Rq!J;��ۆ�u�^��vpq-�!'�X
�?'+B./��j�EP\2�U�^q��b���&�6cM0+�����s�Z*�%R����L�ͽ1p4$��V�S\3�.��~|בk�,�%vI�B�����;�I���:!(+����M`W�-y���sgf�q��x���%4��Y�D@�,���