Aspek Inovasi Produk

Aspek Inovasi Produk

Jenis-jenis Inovasi Produk

Menurut Kotler dan Bes (2004), jenis-jenis inovasi produk terdiri dari beberapa bentuk, antara lain yaitu sebagai berikut:

Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong (2010), jenis inovasi produk dapat terdiri dari beberapa hal, yaitu:

Faktor Penyebab Inovasi Produk

Menurut Lupiyoadi (2004), inovasi sebuah produk harus terus dilakukan, adapun hal-hal yang menjadi faktor penyebab dilakukan inovasi produk antara lain yaitu:

0%0% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaat

0%0% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaat

Dokumen tersebut memberikan format evaluasi kinerja penyelenggara pelayanan publik yang terdiri dari enam aspek penilaian yaitu kebijakan pelayanan, profesionalisme SDM, sarana prasarana, sistem informasi pelayanan publik, konsultasi dan pengaduan, serta inovasi dengan bobot masing-masing 30%, 18%, 15%, 15%, 15%, dan 7%.

WULANSARI, Fitri (2023) Aspek Aspek Penting dalam Keberhasilan Inovasi Pelayanan Publik Layak Menikah Ijabah di Kabupaten Kebumen. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

Pelayanan publik memiliki tujuan untuk memberikan bantuan atas kendala yang dialami kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh seseorang atau kelompok maupun birokrasi. Inovasi pelayanan publik dapat menjadi semacam transformasi pelayanan guna mendapatkan solusi dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang diharapkan lebih sesuai dengan keinginan dan harapan dari masyarakat itu sendiri. Inovasi Layak Menikah Ijabah merupakan inovasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kebumen yang bekerjasama dengan Kantor Kementrian Agama Kabupaten Kebumen yang diciptakan untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan pengurusan data kependudukan setelah terjadi pernikahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan aspek-aspek penting dalam keberhasilan inovasi pelayanan publik Layak Menikah Ijabah (Layanan Administrasi Kependudukan Melalui Pernikahan Identitas Jadi Berubah). Penelitian ini berfokus untuk melihat aspek keberhasilan inovasi, yaitu Tata Kelola Inovasi, Budaya Inovasi, Kemampuan dan Alat serta Hambatan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi yang kemudian dianalisis menggunakan metode analisis interaktif. Uji Validitas data dengan menggunakan teknik triangulasi sumber. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa keberhasilan inovasi Layak Menikah ijabah yang di analisis menggunakan aspek keberhasilan inovasi menurut Bugge & Blocha (2018) sudah sesuai dengan aspek-aspek yang digunakan dalam penelitian. Adapun hasil dari keempat aspek-aspek yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: Pertama, aspek tata kelola dan inovasi menunjukan bahwa sistem regulasi inovasi ini di dukung dengan adanya SK Nomor 470/00722/II/2021. Dimana aspek tata kelola dibagi menjadi empat sub aspek yaitu adanya SOP, sosialisasi dilakukan menggunakan media elektronik serta cetak, koordinasi yang di lakukan menggunakan Whatsapp. Kedua, aspek budaya inovasi memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam pengurusan administrasi kependudukan. Ketiga, kemampuan dan alat dalam inovasi layak menikah ijabah sudah baik, sistem yang digunakan yaitu sistem layak menikah ijabah dan sistem informasi administrasi kependudukan (SIAK) serta upaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia tetap di lakukan untuk memperkuat semangat kerja, kreativitas dan produktivitas pegawai. Keempat, hambatan yang terjadi berupa hambatan internal dan eksternal.

Inovasi produk adalah proses adaptasi sebuah produk dapat berupa bahan, tahapan pemrosesan, metode, teknologi, kemasan ataupun layanan guna menciptakan atau memperbaiki produk sehingga memberikan nilai tambah yang berarti yang pada akhirnya meningkatkan nilai jual dan menambah loyalitas pelanggan. Inovasi produk merupakan bentuk kemajuan fungsional produk sehingga mampu membawa produk selangkah lebih maju dibandingkan dengan produk pesaingnya.

Inovasi adalah sebagai sebuah mekanisme perusahaan untuk beradaptasi dalam lingkungan yang dinamis. Inovasi produk biasanya mengacu pada sifat seperti memperbarui, mengubah, atau membuat proses maupun produk, serta cara dalam melakukan sesuatu sehingga menjadi lebih efektif. Dalam konteks bisnis atau usaha, hal ini berarti menerapkan ide-ide baru, meningkatkan layanan yang ada, serta membuat produk-produk lain yang lebih dinamis.

Inovasi produk meliputi berbagai kegiatan pengembangan produk, perbaikan produk, pengembangan yang seluruhnya baru, dan perluasan yang meningkatkan jangkauan atau jumlah lini produk yang dapat ditawarkan perusahaan. Inovasi produk tidak dapat disamakan dengan penemuan. Sebuah inovasi didefinisikan sebagai suatu ide, produk atau bagian dari teknologi yang telah dikembangkan dan dipasarkan untuk pelanggan yang dirasa sebagai sesuatu yang baru.

Indikator Inovasi Produk

Menurut Wahyono (2002), indikator inovasi produk memiliki tiga indikator utama, yaitu:

Adapun menurut Kotler dan Amstrong (2010), inovasi produk terdiri dari beberapa indikator, antara lain yaitu:

Aspek-aspek Inovasi Produk

Inovasi produk merupakan gambaran sebenarnya dari setiap proses, mulai dari konsep baru, penemuan baru, hingga perkembangan pasar baru yang saling mempengaruhi. Menurut Rogers (2003), karakteristik inovasi produk terdiri dari beberapa aspek, antara lain yaitu sebagai berikut:

Aspek Hukum Produk Informatika

Pada aspek sebelumnya, kebanyakan produk informatika dijelaskan lewat barang atau perusahaan yang memang menggunakan sistem komputasi.

Berbeda dengan ekonomi, aspek hukum lebih mengacu pada hak hukum produk sebagai kepemilikan individu atau kelompok tertentu.

Dengan begitu, ada landasan hukum yang melarang suatu produk informatika dibagikan secara cuma-cuma. Pelanggaran ini paling banyak terjadi di produk perangkat lunak yang dengan mudah diakses.

Namun, hak kepemilikan tetap harus dilihat sebagai aspek hukum produk informatika. Peraturan ini memberitahukan perihal izin, hak, serta pembatasan atas suatu software.

Kepemilikan suatu produk ini diistilahkan sebagai lisensi. Sementara itu, ada sejumlah jenis lisensi hukum produk informatika. Berikut daftarnya:

Mengatur tentang kepemilikan suatu produk yang sifatnya mengikat. Pengguna hanya boleh menggunakan setelah membayar dan tidak boleh menyebarkannya secara sembarangan. Contohnya seperti sistem operasi dan berbagai aplikasi pengolah lainnya.

Pengaturan ini memperbolehkan orang-orang untuk memperoleh suatu produk secara gratis. Akan tetapi, tetap ada beberapa kebijakan lain yang biasanya harus dipegang teguh pengguna. Contoh peraturannya adalah tidak membagikan ke orang lain (jika ingin memperolehnya harus lewat sumber pertama).

Berbeda dari dua lisensi sebelumnya, lisensi ini lebih bersifat terbuka lantaran siapa pun boleh mengakses, mengedit, mengubah, dan menyebarkannya ke orang lain.

4. Lisensi Domain Publik

Pada lisensi ini, pembuat produk memang sengaja memberikan produknya kepada orang-orang. Hampir sama dengan lisensi umum, orang bebas menyebarkan dan menggunakan produk tersebut.

Dimensi Inovasi Produk

Menurut Kotler dan Keller (2016), terdiri dari beberapa dimensi, yaitu sebagai berikut:

Actions (login required)

Perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat sebagian besar melakukan inovasi bisnis terhadap bisnis yang dijalankannya. Beberapa diantaranya menginovasikan apa yang sudah ada untuk lebih dikenal banyak orang dan meningkatkan penjualan, baik penjualan barang maupun jasa. Hingga saat ini tidak hentikan orang -orang melakukan inovasi dengan berbagai alasan.

Menurut para ahli, inovasi merupakan contoh suatu kreatifitas, inisiatif yang kuat serta daya cipta mampu menghasilkan sesuatu secara materi lebih bagus jika dibandingkan dengan berbagai penemuan yang ada sebelumnya. Inovasi sendiri memiliki tujuan yakni menciptakan suatu kemudahan yang baru bagi kehidupan manusia melalui perkembangan maupun penemuan terbaru melalui ide - ide kreatif yang dapat diwujudkan dengan baik.

Aspek-aspek Inovasi Bisnis

Dalam inovasi bisnis terdapat beberapa aspek penting yang sangat memungkinkan dilakukannya suatu inovasi, diantaranya :

Tujuan dari inovasi produk adalah meningkatkan fungsi, kualitas serta pengemasan produk supaya terlihat lebih menarik dan biaya operasional lebih rendah. Adanya inovasi bisnis dalam suatu jasa maupun produk yang sesuai dengan konsumen tentu akan lebih laku dipasaran sehingga akan meningkatkan peningkatan perusahaan. Produk menjadi salah satu penentu dalam inovasi suatu bisnis.

Pemaran merupakan suatau proses untuk menyusun komunikasi terpadu dengan tujuan memberi informasi terkait suatu layanan maupun produk yang sesuai dengan kebutuhan manusia sebagai konsumen. Inovasi bisnis dalam pemasaran akan mendorong perkembangan suatu bisnis dan memperluas pasar.

Inovasi yang dapat dilakukan pada pengelolaan konsumen yakni melalui CRM atau Customer Relationship Management atau yang biasa disebut dengan manajemen hubungan pelanggan. Manajemen hubungan pelanggan ini merupakan suatau sistem informasi yang telah terintegrasi serta dapat digunakan untuk menjadwalkanm merencakan serta mengendalikan berbagai aktivitas penjualan dalam organisasi.

Lihat Money Selengkapnya

Follow us in social media

Aspek aktivitas kerja dan inovasi bertujuan untuk mengukur apakah Anda memiliki kreativitas atau daya cipta untuk membuat sesuatu yang baru atay inovasi. Inovasi dapat berupa benda secara fisik, cara melakukan, sistem yang akan digunakan, ataupun hal lainnya. Seseorang yang membuat inovasi akan terindikasi bahwa inovasi yang ditemukan memiliki:

Kreativitas kerja dan inovasi dalam jangka panjang da kontinu mampu membawa perubahan yang mengarah ke keadaan yang lebih baik.

tirto.id - Dalam ilmu informatika, terdapat istilah produk informatika yang berarti hasil dari informatika itu sendiri. Produk tersebut ternyata diciptakan dengan meliputi dua aspek, yakni aspek ekonomi dan aspek hukum.

Mengutip catatan The University of Edinsburgh, dijelaskan bahwa informatika merupakan studi struktur perilaku dan interaksi dalam sistem komputasi.

Dengan begitu, studi ini memuat prinsip perancangan serta pengembangan melalui pemikiran komputasional.

Pemikiran tersebut kerap diistilahkan “berpikir komputasional” atau “computational thinking”. Sementara itu, produk hasil olahannya disebut produk informatika.

Sebagai suatu produk, terdapat nilai atau aspek ekonomi yang terkandung di dalamnya. Selain itu, ada juga aspek lain dari produk informatika berupa hukum.

Lalu, apa saja aspek ekonomi dan hukum produk informatika?

Aspek Ekonomi Produk Informatika

Dalam aspek ekonomi, produk informatika mengalami perkembangan yang signifikan mulai dari penemuan pertama komputer.

Seiring waktu berjalan, nyatanya teknologi yang memanfaatkan ilmu informatika juga kian bertambah.

Sebut saja salah satunya komputer, produk ini awalnya diciptakan dengan berbagai macam kekurangan.

Sekarang, komputer sudah banyak varian dengan spesifikasi-spesifikasi tertentu yang dibuat demi menyamankan konsumen/pengguna.

Selain komputer, kita juga bisa melihat contoh aspek ekonomi produk informatika dari Smartphone. Bukan hanya sekadar untuk komunikasi, perkembangannya jauh melampaui itu.

Berkat perkembangan tersebut, sekarang kita dapat menggunakan HP untuk bermain game, memperoleh informasi, membaca berita, buku, komik, hingga untuk sarana bertransaksi.

Mengutip catatan Mushthofa dkk. dalam Informatika (2021, hlm. 202), ada lima perusahaan berbasis teknologi informasi yang bernama Apple, Alphabet, Microsoft, Amazon, dan Tencent. Kelimanya sama-sama bergerak sebagai produk informatika hasil olahan ilmu komputasi.

Sebut saja Amazon sebagai salah satu contoh produknya. Perusahaan ini memberikan akses kepada orang-orang di seluruh dunia ketika ingin berbelanja.

Dengan begitu, konsumen akan dipermudah melalui sistem komputasi yang ditawarkan informatika.

Lalu, bagaimana dengan aspek hukumnya?

Pengertian Inovasi Produk

Berikut definisi dan pengertian inovasi produk dari beberapa sumber buku dan referensi: